Selasa, 31 Juli 2012

Emisi Euro

Mungkin kita sudah sering mendengar istilah Euro di otomotif tetapi apakah kita tahu apa artinya Euro itu. Euro adalah standar emisi gas buang di eropa yang banyak di pakai peusahaan otomotif dan menjadi standar untuk dunia. Di eropa standar Emisi Euro pada kendaraan telah mencapai Euro 5. Standar Emisi Euro di terapkan secara berjangka dengan ketentuan dan berdasarkan klasifikasi kendaraan. Di Indonesia sendiri sejak tahun 2007 lalu Standar Emisi Euro di Indonesia baru mencapai Euro 2 tetapi saat ini masih di kembangkan untuk mencapai Standar Emisi Euro 3. Sejak isu tentang pemanasan global meningkat, di mana penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor di tuding sebagai salah satu faktor penyebab global warming, maka muncul kesadaran untuk mengurangi hal tersebut dengan cara meminimalisir emisi gas buang dengan cara menerapkan standar Emisi Euro pada setiap kendaraan bermotor yang beroperasi.

Gas buang kendaraan bermotor menghasilkan dua macam bentuk racun yaitu yang terlihat oleh mata dan yang tidak terlihat oleh mata. Racun yang terlihat oleh mata adalah PM ( Particulate Matter ) berupa jelaga, asap hitam, tar dan hidrokarbon yang tidak terbakar sempurna di ruang bakar. Sedangkan yang tidak terlihat oleh mata adalah NOx ( Nitrogen Oksida ), CO ( Carbon Monoksida ) dan HC ( Hidrokarbon ). Meskipun tidak terlihat, indra kita bisa merasakan kalau kadar nya terlalu tinggi yaitu mata terasa perih dan juga mengeluarkan air mata. Kedua jenis racun ini berbahaya bagi manusia dan juga dapat memicu global warming. Di dalam Standar Emisi Euro semua racun tadi di kasifikasikan melalui tabel standar Emisi Euro seberapa banyak CO, HC, Nox dan PM yang terdapat di dalam gas buat suatu kendaraan. Semakin rendah jumlah CO, HC, NOx dan PM nya maka semakin tinggi juga Standar Emisi Euro nya. Untuk itu kendaraan komersil di Indonesia pada saat ini banyak yang memakai Turbo, Intercooler, dan Oxydation Catalist untuk menekan jumlah racun yang terdapat pada gas buang guna memenuhi Standar Emisi Euro. Meskipun begitu kualitas bahan bakar juga ikut menentukan agar kendaraan dapat memenuhi Standar Emisi Euro.

Hino sendiri sejak lama telah menerapkan Standar Emisi Euro 2 pada setiap mesin kendaraan yang di produksinya seperti W04D Turbo Intercooler ( 110 Ps dan 130 Ps ) J08E Turbo Intercooler ( 215 Ps, 235 Ps dan 260 Ps ) serta P11C Turbo Intercooler ( 320 Ps ). Untuk mengukur emisi gas buang suatu kendaraan harus menggunakan alat yang benama Gas analyzer ataupun smoke tester. Di bawah ini merupakan tabel standar Emisi Euro




Sejarah Hino

Sejarah Hino di mulai pada tahun 1910 sebuah perusahaan Jepang asal Tokyo yaitu Tokyo Gas Industry Company ( TGIC ) mendirikan sebuah divisi di bidang otomotif untuk memenuhi ledakan ekonomi yang di iringi industrialisasi. Setelah berhasil membuat beberapa unit prototype, pada tahun 1918 Tokyo Gas Industry Company ( TGIC ) memulai memproduksi masal truk untuk di jual di pasaran. Truk pertama yang di buat Tokyo Gas Industry Company ( TGIC ) ini di beri label TGE A-Type. Truk ini langsung menarik minat para konsumen dan menjadi truk yang paling populer bahkan menjadi maskot selama beberapa tahun.


Mulai pada tahun 1930 banyak industri mobil yang sejenis melakukan konsolidasi seiring pesat nya laju perindustrian. Tokyo Gas Industy Company  ( TGIC ) pun tidak mau ketinggalan sehingga TGIC melakukan kerja sama dengan dua industri otomotif lainnya yaitu Automobile Industry Company, Ltd dan Kyodo Kokusan K.K ( Kabushki Kaisha ) pada tahun 1937. Ketiga perusahaan ini bergabung menjadi satu dengan nama Tokyo Automobile Industry Company.

Pada tahun 1941 seiring dengan penjajahan Jepang terhadap China dan embargo dari Amerika, Tokyo Automobile Industry Company berubah menjadi suplier mesin perang dan berubah nama menjadi Diesel Motor Industry Company, Ltd. Ahirnya pada tahun 1942 perang antara Jepang dan Amerika tidak dapat terhindarkan dan Diesel Motor Industry Company, Ltd pecah menjadi dua, Pecahan pertama masih memakai nama lama yaitu Diesel Motor Industry Company, Ltd. yang sekarang kita kenal dengan Izuzu Motor sedangkan pecahan yang kecil menjadi Hino Heavy Industry Company, Ltd.

 Mulai pada tahun 1942 lah Hino Mulai berdiri mandiri dengan nama Hino Heavy Industry Company, Ltd. yang sampai sekarang masih berkembang dengan pesat. Pada Tahun 1952 Hino mengeluarkan produksi pertamanya yaitu Blue Ribbon. Bis Blue Ribon ini menganut disain Eropa dengan mesin tertanam di lantai. Seiring dengan pesat nya perkembangan pada tahun 1959 Hino Heavy Industry Company, Ltd. mengubah namanya menjadi Hino Motor Ltd. dan melakukan kerja sama dengan Toyota membuat Sedan Contesa ( Hino Samurai ) dan dengan Renault membuat Renault 4CV. Hino Contessa memenangkan kejuaraan megah di grand prix, Sedan Ras kelas C 9th di Califonia, Amerika. Nama team di grand prix itu adalah Tim Samurai sehingga sedan contesa lebih terkenal dengan nama Hino Samurai. Pada tahun 1964 Hino mengeluar kan produk nya yang terkenal Hino Ranger dan pada tahun 2001 Hino menjadi anak dari perusahaan besar Toyota


Senin, 30 Juli 2012

FG Series

FG Series ( 4 x 2 ) merupakan kelas terkecil dari HINO 500. Terdapat 3 varian di FG series yaitu FG 215 PS, FG 235 PS dan FG 260 PS sehingga memudahkan para konsumen untuk memilih kendaraan yang tepat sesuai kebutuhannya. FG Series juga menggunakan mesin J08E Turbo Intercooler sama seperti Hino 500 lainnya. Pre Air Cleaner sebagai pemisah udara, air dan debu membuat udara masuk ke ruang bakar lebih bersih dan tidak mengandung air sehingga mesin menjadi lebih awet. Untuk sistem transmisi FG 215 Ps memakai transmisi LJ06S sedangkan FG 235 dan 260 Ps memakai transmisi MF06S. Kedua transmisi ini di disain dengan perbandingan gigi transmisi yang di sesuaikan dengan tenaga mesin membuat truk dapat menanjak mantap dan berakselerasi dengan cepat. Disain kabin yang aerodinamis membuat hambatan angin lebih kecil, membuat bahan bakar lebih irit. Di lengkapi dengan grill yang lebar sehingga sirkulasi udara lebih baik dan letak lampu depan yang lebih rendah agar tidak menyilaukan pengendara di depannya.

EGIS ( Emergency Guard Impact Safety ) CAB dan Door Impact Beam dapat mengurangi efek benturan saat terjadi benturan di kabin baik dari arah depan maupun arah belakang. Energy - Absorbing Steering column di steering system yang membuat kemudi akan bengkok dan patah saat menerima benturan sehingga akan mengurangi cidera bagi pengemudi. Round Dish dan Donut Cab memberikan ruang yang lebih luas dan nyaman membuat pergerakan pengemudi lebih leluasa. Khusus untuk FG 235 JJ terdapat pelindung mesin lebih tinggi dan aman untuk melindungi radiator dari benturan dengan benda lain saat di operasikan pada lokasi off road.

Satu keunggulan dari FG series adalah konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis serta harga nya yang lebih terjangkau di bandingkan dengan Hino 500 yang lainnya tetapi memiliki kualitas yang sama.


Minggu, 29 Juli 2012

FL Series

FL series (6 x 2 ) mempunyai 2 varian yaitu FL 235 Ps dan FL 260 Ps sehingga memudahkan konsumen untuk memilih kendaraan dengan tepat sesuai kebutuhannya. Sama seperti kabin Hino lainya kabin FL Series di buat aerodinamis dan menggunakan disain EGIS ( emergency guard impact sefety ) Cab membuat kendaraan menjadi hambatan angin menjadi lebih kecil dan aman untuk pengemudi. Dengan mesin J08E Turbo Intercooler dan HMMS ( Hino Mixing Mixture System ) membuat mesih lebih tangguh, bertenaga, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Ditambah Pre Air clener sebagai pemisah antara udara air dan debu membuat udara yang masuk ke ruang bakar lebih bersih dan tidak mengandung air sehingga membuat mesin menjadi lebih awet. Dengan transmisi MF06S untuk FL 235 PS dan Transmisi ZF-Ecomid untuk FL 260 PS yang memberikan perbandingan gigi yang disesuaikan tenaga mesin membuat truk dapat menanjak dengan mantap dan berakselerasi dengan cepat. Sasis yang tebal dan kuat membuat daya tahan sasis terhadap beban lebih baik dan tahan lama. Untuk keduas Varian FL ini sama - sama memiliki GVWR 26. 

Selain itu terdapat juga FL 260 JW - Wingbox. Hino Indonesia berkerjasama dengan Transtech ( Produsen terbesar wingbox di jepang - anak usaha hino motors Ltd. ) mengembangkan Hino FL 260 JW Wingbox dengan berbagai macam keunggulan. 

FL 260 JW Wingbox mempunyai konstruksi wingbox dengan celah Center Beam yang minimal, anti bocor, kokoh, tahan karat, mudah di operasikan dan aman. Material body wingbox dibuat dengan kualitas tinggi dan presisi sehingga produk wingbox ini lebih tahan lama. Hino FL 260 JW Wingbox pertama kali di luncurkan di kantor pusat Hino Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2011


Jumat, 13 Juli 2012

FM Series

FM Series merupakan produk andalan dari Hino. Terdapat 2 varian dalam FM Series ( 6 x 4 ) yaitu FM 260 Ps dan FM 320 Ps. Ketangguhan akan truk ini sudah tidak di ragukan lagi baik untuk kondisi jalan on road ataupun off road. FM 260 Ps dengan mesin J08E - UF Turbo Intercooler Euro 2 ini Mempunyai kapasitas mesin 7.684 cc dan mempunyai tenaga maksimal 260 Ps pada Rpm 2500. Sedangkan FM 320 dengan mesin P11C Turbo Intercooler Euro 2 ini mempunyai kapasitas mesin 10.520 cc dengan tenaga maksimal 320 Ps di Rpm 2.150. Kedua Truk ini mempunyai GVW 26 ton. FM 320 Ps memakai sistem pengereman udara ( Dual System ) sehingga lebih aman dan juga sistem bahan bakarnya memakai TICS ( Timing Injection Control Rate System ) yang dapat mengatur tekanan bahan bakar sehingga lebih ekonomis saat di gunakan

Dengan Disain yang aerodinamis yang membuat hambatan angin lebih kecil serta memakai konsep EGIS ( Emergency Guard Impact Safety ) yang membuat pengemudi lebih aman berada di dalamnya. Di lengkapi grill yang lebar sehingga sirkulasi udara lebih baik dan letak lampu depan yang lebih rendah agar tidak menyilaukan pengendara di depannya. Under guard ( pelindung bawah ) lebih tinggi dan aman melindungi radiator dari benturan benda lain saat di operasikan pada lokasi off road.

Transmisi yang di sesuaikan dengan tenaga mesin membuat truk dapat menanjak mantap dan berakselarisasi dengan cepat di jalan menanjak maupun lurus. Pre Air Cleaner sebagai pemisah antara udara dan air dan saringan udara ganda membuat udara yang masuk ke ruang bakar menjadikan mesin lebih awet dan tahan lama.

Terdapat juga Tipe FM Mixer yaitu FM 260 JM ( 6 x 4 ) yang mempunyai spesifikasi mixer khusus. PTO langsung di hubungkan dengan Flywheel mesin dan brake lock sebagai perlengkapan standar membuat putaran mixer menjadi lebih ekonomis serta stabil saat mixer di jalankan.

Selasa, 10 Juli 2012

Dutro 110 Ps

Dutro 110 Ps merupakan jawaban dari permintaan para konsumen yang menginginkan sebuah truk kecil yang lebih sempurna. Dengan disain yang aerodinamis , hemat bahan bakar, kabin yang nyaman dan juga mudah dikendalikan. Perubahan besar di segi ketahanan, kemampuan dan keamanan berkendaraan di inovasikan oleh hino untuk memuaskan para konsumen. Sama seperti Dutro 130 Ps, Dutro 110 Ps ini juga mempunyai banyak jenis varian hingga memudahkan konsumen untuk mencari truk yang benar - benar sesuai dengan keinginannya. 

Terdapat Dutro 110 SD ( Smal Duty ), Dutro 110 LD ( Light Duty ), Dutro 110 HD ( Hight Duty ) dan Dutro LPG.Yang membedakan varian itu adalah transmisi dan GVW. Dutro 110 SD mempunyai GVW 5200 kg, Dutro 110 LD 7500 kg dan untuk Dutro 110 HD sama seperti Duto 110 LD tetapi mempunyai perbandingan gigi ahir ( Gardan ) yang lebih besar sehingga membuat Dutro 110 HD lebih bertenaga. Untuk Dutro 110 HD tersedia pula varian tambahan dengan Differential No Spin (Gardan Anti Selip ) dan Heavy Duty Spring. Spesifikasi ini sangat cocok untuk kendaraan operasional di kondisi off-road.

Sedangkan Dutro LPG adalah Dutro 110 LD yang di kembangkan khusus sesuai standar pertamina. Posisi muffler di depan dengan arah buang ke kiri dan mempunya battre cut off, memberi tingkat keamanan yang di butuhkan. Unit optional tersedia  dalam warna merah.




Senin, 09 Juli 2012

Tractor Head Series

Tractor Head Series Hino mempunya 2 jenis varian yaitu FM 320 dan SG 260. Mesin tangguh 4 langkah segaris 6 cylinder (OHC) turbo intercoller dan Hino Micro Mixing System pada ruang bakar membuat pembakaran lebih sempurna sehingga membuat mesin lebih bertenaga, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Kabin yang aerodinamis membuat hambatan angin lebih kecil menjadikan bahan bakar lebih irit, di lengkapi dengan grill yang lebar sehingga sirkulasi udara lebih baik dan letak lampu depan yang lebih rendah agar tidak menyilaukan pengendara di depannya. Tanpa melupakan segi keamanan disain kabin juga menggunakan EGIS CAB dan DOOR IMPACT BEAM yaitu kabin yang memiliki kekakuan yang tinggi sehingga dapat mengurangi efek benturan pada pengemudi  bila terjadi benturan dari arah depan dan samping. 

Pada sistem steering juga di pasangkan Energy-Absorbing Steering Wheel dan Callapsible Steering Column yang membuat kemudi akan bengkok dan patah saat menerima benturan sehingga akan mengurangi cedera bagi pengemudi. Memakai mekanisme rem Full Air Brake memberikan daya pengereman lebih kuat ke jalan dan biaya perawatan yang ekonomis karena tidak memakai minyak rem. Ukuran velg yang lebar menambah kestabilan dan kekuatan serta  celah offset yang lebih besar mengurangi panas roda akibat gesekan. Terdapat juga rem tambahan pada trailer yang memungkinkan pengemudi dapat melakukan pengereman tracktor dan trailer lebih baik.

Tractor Head Hino Jumbo Ranger SG 260 ( 4 x 2 ) dengan mesin J08E - UF yang mempunyai isi cylinder 7.684 cc ini memiliki tenaga maksimum 260 PS pada Rpm 2500. Dengan GVW 34 ton Tractor Head ini ideal untuk angkutan truk kontainer 20 feet yang melewati jalan on road. Sedangkan Tracktor Head Hino Jumbo Ranger FM 320 (6 x 4 ) sangat ideal untuk angkutan truk kontainer 40 feet. Dengan mesin P11C - UB 6 cylinder 10.520 cc bisa mencapai tenaga maksimum 320 PS pada Rpm 2150 dan mempunyai GVW 44 ton. FM 320 juga mengadopsi teknologi TICS ( Timing Injection Control System ) yang mengatur tekanan bakan bakar sehingga membuat konsumsi bahan bakar lebih irit dan ramah lingkungan.